Sabtu, 11 April 2015

Jika semua bid'ah itu sesat tanpa terkecuali, maka berhajji dengan menaiki pesawat juga bid'ah dan sesat.





بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

 

 السلام عليكم

Di posting saya kali ini, sekali lagi saya ingin meluruskan pandangan tentang bid'ah yang dimana tentunya sudah banyak sekali yang menganggap semua bid'ah yang berhubungan dengan suatu amalan dalam agama itu sesat tanpa terkecuali.


Judul artikel yang saya posting ini begitu panjang dan mungkin memunculkan pertanyaan seperti ini:

"Pesawat itu hal duniawiyah, dimana tidak ada hubungannya dengan amalan dalam islam, kenapa harus dikatakan bid'ah ?"


Tunggu dulu

Secara terang - terangan Allah SWT telah menjelaskan dalam firmanNya tentang ibadah Hajji beserta kendaraan yang harus digunakan dalam Q.S Al-Hajj:27





وَأَذِّنْ فِي النَّـاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيـقٍ

yang artinya: 


“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh
(Q.S Al-Hajj:27)

Dalam ayat tersebut Allah tidak menyebutkan "Naik Pesawat" ketika beribadah Hajji, tetapi "Berjalan Kaki" dan "Mengendarai Unta Yang Kurus" walaupun kita dari Indonesia yang letaknya jauh dari Saudi Arabia karena di ayat tersebut difirmankan oleh Allah SWT yang artinya "yang datang dari segenap penjuru yang jauh" "

"Jadi apakah naik pesawat untuk pergi ke baitullah itu bid'ah ?"

Sudah tentu iya, namun seperti yang saya jelaskan di postingan saya berikut ini dapat kita pahami bahwa tidak semua bid'ah itu sesat, melainkan hanya sebagian besar.

Dan masih ada sebagian kecil bid'ah yang hasanah dan tidak sesat.

Wallahu a'lam




Fauzul Bachrie Nuralief

Tidak ada komentar:

Posting Komentar