Sabtu, 11 April 2015

Bid'ah Hasanah itu ada, Inilah penjelasannya.


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
 
 السلام عليكم

Berikut ini isi kultwit di twitter saya @fauzul_BN yang saya rangkum dan saya sempurnakan bahasanya di blog saya ini. 

kultwit ini saya buat bukan untuk menentang siapapun, melainkan bertujuan untuk meluruskan paham kita tentang apa itu bid'ah? yang dimana sering sekali umat muslim khususnya di Indonesia meributkan sesuatu tentang bid'ah.

Saya harap pembaca benar - benar mau berpikiran terbuka ketika membaca postingan saya ini, sehingga bisa memahami isi dari postingan saya ini, kemudian dapat bijaksana dalam berkomentar menanggapi postingan saya ini.

Berikut isi kultwit yang saya maksud:

 Kultwit ah tentang bid'ah
 Gue salah seorang yang masih penuh pertanyaan tentang bid'ah. 
" كل بدعة ضلالة " ("Segala Bid'ah itu sesat") yang gue pertanyakan adalah arti kata "كل " dalam hadits tersebut.

"كل "atau "Segala sesuatu" apakah juga dapat berarti "semua" atau malah berarti "sebagian besar" ?

Coba kita lihat sepenggal ayat di dalam Al-Qur'an berikut:

وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ شَيۡءٍ حَيٍّۚ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ...
Itu adalah penggalan ayat dari Q.S al-anbiya ayat:30

Berikut ini arti dari penggalan ayat tersebut:

"...Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman.” (QS. Al-Anbiya’: 30)


Di ayat tersebut ada kata " كُلَّ " yang bila dikonversi ke bahasa Indonesa artinya menjadi "segala sesuatu" .
Apakah kata "segala sesuatu" yang dimaksud Allah SWT dalam firmanNya di Q.S al-anbiya:30 itu berarti "semua" (tanpa terkecuali) atau hanya "sebagian besar" ?
Sekarang coba kita gunakan Akal yang Allah telah anugerahkan kepada kita


Terjemahan Dari penggalan ayat tersebut adalah: "... Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup...” (QS. Al-Anbiya’: 30)

jika kata "segala sesuatu" itu diartikan "semua"
, dari apa Allah menjadikan Malaikat? dari apa Allah mennjadikan Jin? apakah dari Air? tentu bukan.


berikut dalil tentang penciptaan malaikat dan jin:

خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُم
Artinya: “Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada mu semua.” (H.R. Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dari Hadits tadi dapat kita ketahui dari Apa Allah menjadikan dan menciptakan Malaikat dan Jin, namun  Allah berfirman ".. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup..” (QS. Al-Anbiya’: 30)

Sungguh bila kita kurang - kurang ilmu, maka penggalan ayat Al-Qur'an dan bunyi hadits tersebut dianggap sangat bertentangan

Namun jauh - jauh hari Allah telah memperingati kita bahwa jika Qur'an bukan dari sisi Allah, maka akan banyak pertentangan di dalamnya, Allah berfirman: 
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ ٱللَّهِ لَوَجَدُوا۟ فِيهِ ٱخْتِلَٰفًا كَثِيرًا

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya."
(QS 4:82)


Sebagai hamba Allah dan umatnya Muhammad S.A.W, Tentu Al-Qur'an itu dari sisi Allah,sudah pasti Al Qur'an itu tidak ada pertentangan di dalamnya


Lalu kenapa di Q.S Al anbiya :30 Allah berfirman "...Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup..." Sedangkan di dalam hadits Rasulullah SAW bersabda "“Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada mu semua.”
Sama sekali tidak bertentangan,  karena kata "كُلَّ" atau yang dibaca "kulla" (segala sesuatu) itu dapat dipahami "sebagian besar" bukan "semua" (tanpa terkecuali).
Jika kita memahami kata "كُلَّ" (segala sesuatu) itu menjadi "semua" (tanpa terkecuali) maka yang kita temukan justru adalah pertentangan dari sepenggal ayat Qur'an dan Hadits yang tertulis diatas.
Namun jika kita memahami kata "كُلَّ " (segala sesuatu) itu hanyalah "sebagian besar" , tentulah kita tidak akan menemukan pertentangan antara Firman Allah dan Sabda Rasulullah S.A.W di atas.
jika kita telah memahami kata "كُلَّ " (segala sesuatu)  "sebagian besar" , tentu ada sebagian lagi yang tidak disebutkan yaitu "sebagian kecil" .
Begitu juga kata "كل " dalam hadits " كل بدعة ضلالة " ("Segala Bid'ah itu sesat")   bukan berarti "Semua bid'ah itu sesat" (tanpa terkecuali) tapi hanya "sebagian besar" 
Berarti masih ada sebagian kecil bid'ah yang tidak sesat
Saya yakin yang mengaku manhaj salaf (yang sudah belajar mendalam) juga setuju bahwa hanya  sebagian besar bid'ah yang sesat, bukan semuanya tanpa terkecuali .

Buktinya ada kategori Bid'ah Lughawiyyah yaitu bis'ah yang tidak sesat menurut pandangan orang - orang yang mengaku bermanhaj salaf. 
Salahkah bila saya menyebut Bid'ah hasanah itu ada? lalu menganggap Bid'ah Hasanah itu adalah sebagian kecil bid'ah yang tidak dholalah? 
Wallahu a'lam
Fauzul Bachrie Nuralief



Tidak ada komentar:

Posting Komentar